Biblionovel adalah wadah bagi para penulis webnovel diseluruh dunia. Biblionovel menyediakan berbagai jenis novel yang dapat dibaca secara gratis. Biblionovel adalah platform yang dapat memberikan berbagai keuntungan bagi penulis. Biblionovel juga menawarkan kebebasan bagi para penulis sehingga tidak menjadi budak platform. Tunggu apa lagi gunakan kami sekarang!

Iklan


Surat wasiat


Awan putih melayang tenang dilangit, matahari bersinar cerah seolah berkata bahwa ini adalah hari yang bagus untuk piknik. Akan tetapi, lima belas orang yang baru saja turun dari kapal tidak menunjukan ekspresi yang bersahabat dengan kata piknik. Pulau tanpa nama, begitulah bagaimana lokasi tempat mereka, tempat Jimmy berdiri saat ini. Setelah menempuh sekitar satu hari perjalanan melalui jalur darat dan satu hari berikutnya melalui jalur laut, lima belas orang tiba dipulau tanpa nama ini. Kenapa mereka ada dipulau ini? Bagi Jimmy, hal itu karena ajakan Silina teman perempuan yang satu kampus dengannya.

"Silina, jadi ini pulaunya?"

Jimmy menoleh kesamping kirinya dan berbisik. Rambut hitam dengan panjang menutupi punggungnya. Wajah yang cantik, kulit yang putih, dan tinggi badan yang seperti model, begitulah deskripsi mudah untuk menggambarkan Silina. Jimmy yakin bahwa itu juga adalah bagaimana seseorang menggambarkan dirinya. Meskipun Silina terasa sedikit lebih tinggi darinya, tapi itu pasti karena sepatu hak yang dipakainya.

"Ja."

Silina melihat kearah Jimmy dan mengangguk. Hutan belantara berada tepat dihadapan mereka. Hutan ini tentu bukanlah tujuan mereka- kelima belas orang tersebut. Mereka tiba ditempat ini dengan tujuan jelas yang telah ditentukan sebelumnya. Sebuah wasiat, begitulah alasan mudah dari dimulainya cerita ini.

Lima dari lima-belas orang tersebut membawa senjata api degan baju hitam. Mereka adalah pengawal khusus yang disewa untuk perjalanan ini. Pemimpin mereka adalah seorang perempuan dan itu adalah sesuatu yang mengejutkan. Jimmy tidak terlalu mengenalnya, tapi dalam perjalanan, dia melihat dengan kepalanya sendiri bagaimana perempuan itu membanting salah satu anak buahnya -seorang pria dewasa berotot- dengan satu tangan. Tentu, itu dilakukan karena anak buahnya melakukan kesalahan, tapi itu juga menunjukan bagaimana wanita itu memegang kontrol penuh tim keamanan dalam perjalanan ini.

Selain kelima orang itu, Jimmy, dan Silina masih terdapat delapan orang lagi yang berada dipulau ini. Dua dari mereka memiliki hubungan dengan Silina, sedangkan sisanya adalah teman atau pengikut dari dua orang itu.

Jimmy lalu mengalihkan perhatiannya kedepan. Sebuah villa dengan jarak kurang lebih 4-kilometer berada ditengah hutan. Itu adalah tujuan mereka tiba dipulau ini.

"Simon, kita sudah tiba dipulau ini, bukankah ini saatnya kamu membacakan kelanjutan dari wasiat ayahku itu?"

"Itu benar Simon, ini saatnya kamu membacakan dengan jelas kelanjutan wasiat pak tua itu."

Dua orang pria, Yeri dan Johan berucap. Mereka adalah yang memiliki hubungan dengan Silinan, saudara kandung bisa dibilang, namun mereka bertiga merupakan saudara satu ayah dengan tiga ibu yang berbeda. Hanya dengan melihat sekilas saja, orang akan tahu bahwa ketiga saudara itu sama sekali tidak punya kemiripan, begitu juga hubungan persaudaraan mereka tidak bisa disebut 'dekat'.

Yeri adalah seorang pria dengan rambut pirang, tinggi sekitar 190 cm dan wajah yang terlihat tegas berwibawa. Dia adalah seorang pengusaha muda yang sukses atau begitulah bagaimana hal tersebut terlihat dari luar. Sesungguhnya, Yeri merupakan seseorang dari dunia bawah. Tidak, dia bukan zombie atau makhluk halus lainnya. Dia adalah seorang mafia. Akan tetapi, posisinya yang dekat dengan para pejabat negara membuat posisinya tidak bisa disentuh oleh hukum dengan mudah.

Johan juga merupakan seorang pengusaha muda sukses. Dia adalah anak tertua diantara ketiga saudara itu. Johan berambut hitam dengan mata bundar yang membuatnya terlihat seperti orang yang baik. Umumnya, dia adalah orang yang berada diarea bersih, bisa dikatakan seorang pengusaha yang jujur, namun bukan berarti dia adalah orang yang ragu dalam mengambil keputusan. Rumor mengatakan beberapa saingan bisnis dan seorang hakim terbunuh dalam kecelakan aneh yang berhubungan dengannya. Akan tetapi tidak ada bukti yang bisa membuktikan keterlibatannya.

"Itu benar, tuan muda Yeri, tuan muda Johan."

Dihadapan mereka berdua, Simon, seorang pria tua dengan pakaian rapi yang disebut Yeri dan Johan itu berdiri. Simon adalah pelayan pribadi dari mendiang Mr. Donian- ayah dari Yeri, Johan, dan Silina.

"Sebelumnya, kita semua yang ada disini perlu memahami situasinya."

Simon tersenyum, dia melihat kearah Jimmy untuk beberapa saat sebelum berpaling untuk melihat kearah semua orang. Jimmy berpikir bahwa Simon mencoba membantunya dan ya, benar. Jimmy memang tidak memahami keseluruhan situasinya. Akan tetapi, itu bukan berarti dia tidak paham sepenuhnya. Alasan dia ada disini adalah karena Silina, seorang teman yang membutuhkan bantuannya. Pehaman itu cukup bagi Jimmy, seorang yang tidak memiliki banyak teman.

"Master Donian mengalami kecelakaan seminggu yang lalu pada saat mengendarai mobil favoritnya. Beliau meninggal ditempat setelah mengalami kecelakaan dimana rem mobil tidak berfungsi. Polisi telah memverifikasi hal ini dan mengatakan bahwa ini merupakan kecelakaan murni."

Simon lalu memberikan setumpukan kertas kepada para pria berbaju hitam itu, yang kemudian membagikan kertas-kertas tersebut kepada para peserta dipulau itu. Kertas itu adalah hasil copy dari surat wasiat yang ditinggalkan oleh Mr. Donian.

1.     Jika aku, Mr. Donian telah meninggal maka aku akan memberikan 50% harta bendaku kepada ketiga anakku yaitu Johan, Yeri, dan Silina. Johan dan Yeri akan mendapat masing-masing 15% dari hartaku sedangkan Silina akan mendapatkan 20% harta.

2.     Daerah Y dan kepemilikan klub akan diberikan kepada putraku: Johan.

3.     Daerah X dan kepemilikan gudang serta pabrik akan diberikan kepada putraku: Yeri.

4.     50% dari hartaku yang tersisa akan disumbangkan untuk orang-orang miskin dan panti asuhan yang berhubungan dengan perusahaan.

Jimmy meilhat empat poin dalam surat wasiat tersebut dan merasakan suatu keanehan. Keanehan itu adalah tidak ada hubungannya isi wasiat itu dengan pulau tak bernama ini. Silina mellihat kearah Jimmy sembari menggelengkan kepalanya dan berbisik.

"Jimmy lupakan surat wasiat itu. Ingat, aku kemari hanya untuk mencari keberadaan ibuku."


4
0

Share
Laravel 9 CRUD with Image Upload Application - ItSolutionStuff.com