Biblionovel adalah wadah bagi para penulis webnovel diseluruh dunia. Biblionovel menyediakan berbagai jenis novel yang dapat dibaca secara gratis. Biblionovel adalah platform yang dapat memberikan berbagai keuntungan bagi penulis. Biblionovel juga menawarkan kebebasan bagi para penulis sehingga tidak menjadi budak platform. Tunggu apa lagi gunakan kami sekarang!

Iklan


Petunjuk Pertama


"A book who can sings but without text"

Sebuah teka-teki, begitulah hal yang terlintas dalam pikiran Jimmy. Tidak, bukan hanya Jimmy, namun semua orang yang ada disana. Itu adalah teka-teki. Tidak lama, beberapa orang lalu mulai mengerutkan dahinya seolah menemukan suatu keanehan dalam teka-teki itu namun mereka tidak bisa mengungkapnya. Jimmy juga mengerutkan dahinya dan dia menyadarinya. Benar, keanehan itu-

"Aku bisa bilang, The sentence itself sounds so wrong. Grammatically that is."

Seseorang berucap, menyadari keanehan tersebut lebih dahulu dari Jimmy. Dia adalah seseorang dengan rambut hitam yang tersisir rapi. Seorang pria dengan setelan jas berwarna coklat dan sepatu hitam. Dia berdiri dibelakang Yeri seolah bertindak sebagai salah satu pengikutnya.Tidak, mungkin dia memang adalah pengikut Yeri?

Ucapan pria tersebut menyadarkan mereka yang mengerutkan dahi. Akan tetapi, tidak semua orang tersebut menyadari keanehan yang sebenarnya. Benar, keanehan yang sebenarnya dan Jimmy menyadari keanehan tersebut namun jika alasannya adalah karena 'hal itu' maka itu akan cukup memalukan. Oleh karenanya, Jimmy berbisik pelan ditelinga Silina.

"..Silina, apakah ayahmu, Mr. Domian tidak bisa bahasa Inggris?"

"..? Apa maksudmu..?"

"Kalimat teka-teki itu, apa kau menyadarinya?"

Silina memiringkan kepalanya, dia tidak paham. Bahasa Inggris bukalah bahasa yang digunakan oleh mereka dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hal aneh, jika Silina dan yang lainnya tidak paham. Justru, mereka yang mengerutkan dahinya menunjukan pemahaman bahasa Inggris yang diatas rata-rata.

"Silina.. Kalimat pada teka-teki itu memiliki sususan kata yang salah, penggunaan who pada benda bukanlah hal yang tepat.."

"A-ah begitu.. Um, setahuku ayah dapat berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik. Dia punya banyak pekerjaan diluar negeri. Selain itu, dia juga sering mengeluh jika partner bisnisnya menggunakan bahasa Inggris yang susah dimengerti.. eh? J-Jadi begitu.."

Jimmy menggangguk. Hal itu sesuai dugaannya. Mr. Domian, ayah Silina adalah pemilik perusahaan terbesar di negara ini. Jimmy tidak terlalu tahu detilnya, namun bukan hal aneh jika Mr. Domian fasih dalam berbahasa Inggris.

'Jika begitu maka-'

Sebelum Jimmy menyelesaikan kalimat dalam pikirannya, pria dengan setelan jas coklat itu kembali berbicara.

"Kesalahan ini adalah kesengajaan. Kemungkinan besar, ini adalah bagian dari teka-teki."

Kalimatnya kembali membuat pencerahan. Johan lalu memandang Yeri. Pandangannya seolah berkata agar Yeri menjelaskan siapa pria dengan setelan jas coklat itu. Dengan terbatuk pelan, Yeri lalu berbicara.

"Ehem* Dia adalah Mr. Kudo, seorang detektif. Aku menyadari kemungkinan bahwa kita akan membutuhkan seseorang sepertinya dan hal itu sepertinya benar. Mr. Kudo sudah membuat analisa yang sangat tajam. Itu menyadarkan kami pada keanehan itu."

"Tidak juga, aku rasa yang lain juga menyadarinya."

Mr. Kudo melihat Jimmy dengan senyum saat dia berucap. Dia lalu mengarahkan pandangannya pada Yeri.

"Kita masih kekurangan banyak petunjuk sebelum bisa menyimpulkan apapun tentang teka-teki itu. Aku rasa villa itu akan menjadi petunjuk selanjutnya untuk teka-teki kita."

Kata-kata itu membuat semua orang dipulau itu mengangguk. Simon yang mendengar itu lalu berucap.

"Baiklah, Master Domian telah memberikan kunci untuk villa itu padaku. Sekarang mari kita semua kesana."


1
0

Share
Laravel 9 CRUD with Image Upload Application - ItSolutionStuff.com